Warga Jepang Pertanyakan Panic Buying di China

Pemerintah China baru baru ini telah mengeluarkan pemberitahuan yang mendesak rakyatnya untuk menimbun makanan dan barang barang lainnya(panic buying). Sebagian warga Jepang mempertanyakan kebijakan pemerintah China mengapa harus menimbun makanan. Bahkan netizen Jepang menyatakan hal itu sebagai spekulasi, "Bukankah itu persiapan untuk perang dengan Taiwan?"

Media pemerintah China menjelaskan bahwa itu adalah "persiapan untuk blokade kota." Belum lagi latihan militer China dan Rusia (17 23 Oktober 2021) dengan masing masing mengerahkan 10 kapal perangnya melintasi bersama sama mulai Selat Hokkaido sampai ke selat dekat Nagasaki. Lalu menembakkan peluru kendali dari kapal lautnya ke daerah di wilayah Rusia.

"Secara hukum benar tapi kalau kita lihat etikanya perlu dipertanyakan karena latihan masuk masuk ke halaman orang lain. Hanya untuk memperlihatkan kehebatannya sendiri," papar pengamat militer Jepang Kohara Bonji, mantan Atase Pertahanan 2003 2006 di Tiongkok, beberapa waktu lalu. Pada tanggal 1 November 2021, Kementerian Perdagangan China merilis pemberitahuan di situs webnya mengenai pasokan sayuran yang stabil dari musim dingin hingga musim semi. Pemberitahuan tersebut meminta otoritas setempat untuk mengambil tindakan dini untuk memastikan pasokan makanan dan kebutuhan sehari hari yang memadai seperti sayuran dan menjaga harga tetap stabil.

Selain itu, China mendorong setiap rumah tangga untuk menimbun sayuran yang dapat disimpan sesuai kebutuhan untuk persiapan kebutuhan dalam kehidupan sehari hari dan keadaan darurat. Di internet China, berbagai spekulasi dibuat tentang ini, seperti "Situasi virus corona baru dan dapat membatasi distribusi" dan "Apakah ini persiapan untuk perang dengan Taiwan?" "Harian Ekonomi" yang berafiliasi dengan pemerintah China menyerukan pada tanggal 2 November untuk "jangan menafsirkan secara berlebihan", mengenai tujuan penimbunan itu "terutama untuk tindakan corona baru". Jika blokade tiba tiba diambil, itu dapat membuat hidup tidak nyaman."

Sampai kini belum ada komentar apa pun dari pemerintah Jepang mengenai imbauan menimbun makanan di China tersebut. Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *